Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani, menegaskan pentingnya fokus dalam mencegah lahirnya anak-anak yang mengalami stunting di provinsi Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang dapat berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak di kemudian hari.

Menurut data yang dihimpun, angka kejadian stunting di Jawa Barat masih cukup tinggi, sehingga perlu adanya upaya yang lebih intensif dalam mencegah kasus baru terjadi. Berli Hamdani mengatakan bahwa pencegahan stunting perlu dimulai sejak dari masa kehamilan, dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi ibu hamil.

Selain itu, Kadinkes juga menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak, karena ASI merupakan sumber gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, juga diperlukan upaya untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan bergizi setelah mereka mulai makan makanan pendamping ASI.

Berbagai program dan kegiatan telah dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mencegah stunting, seperti penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pemberian suplemen gizi bagi anak-anak yang membutuhkan, serta pemantauan pertumbuhan anak secara rutin.

Dengan adanya fokus yang lebih intensif dalam mencegah stunting, diharapkan angka kejadian stunting di Jawa Barat dapat menurun dan anak-anak dapat tumbuh kembang dengan sehat dan optimal. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak sehingga generasi masa depan dapat menjadi generasi yang sehat dan berkualitas.