Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mengkonsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Namun, ahli gizi membantah temuan ini dan menyatakan bahwa makan daging kambing sebenarnya memiliki manfaat bagi kesehatan.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Northwestern menemukan bahwa orang yang mengonsumsi daging kambing lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko 15% lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Hipertensi sendiri merupakan kondisi medis di mana tekanan darah seseorang terlalu tinggi dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Namun, ahli gizi menegaskan bahwa temuan ini tidak boleh dijadikan patokan mutlak bahwa makan daging kambing menyebabkan hipertensi. Mereka menyatakan bahwa konsumsi daging kambing sebenarnya mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan vitamin B12 yang dibutuhkan tubuh.
Ahli gizi juga menekankan pentingnya mengonsumsi daging kambing dalam jumlah yang seimbang dan tidak berlebihan. Mereka menyarankan agar masyarakat tetap mengonsumsi daging kambing sebagai bagian dari pola makan sehat yang terdiri dari berbagai jenis makanan.
Selain itu, ahli gizi juga menyarankan untuk tetap memperhatikan asupan garam, gula, dan lemak jenuh yang dikonsumsi sehari-hari. Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang serta menjaga pola makan yang baik dapat membantu mencegah risiko terkena hipertensi dan penyakit lainnya.
Dengan demikian, meskipun studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging kambing dan risiko hipertensi, namun hal ini harus dipertimbangkan secara bijak. Penting bagi masyarakat untuk tetap mengonsumsi daging kambing dengan porsi yang sehat dan seimbang serta menjaga pola makan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.