IUGR atau pertumbuhan janin terhambat merupakan kondisi di mana janin tidak tumbuh sesuai dengan perkiraan usia kehamilan yang seharusnya. Hal ini dapat berdampak pada berat badan janin yang lebih kecil dari normal dan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan baik selama kehamilan maupun setelah bayi lahir.

Ada beberapa faktor penyebab IUGR yang perlu diketahui oleh calon ibu agar dapat mencegah atau mengatasi kondisi ini. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Kondisi kesehatan ibu
Kesehatan ibu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin. Jika ibu menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal, maka risiko terjadinya IUGR akan lebih besar. Selain itu, kekurangan gizi atau kecukupan gizi yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan IUGR.

2. Faktor genetik
Faktor genetik juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat kelahiran bayi dengan berat badan rendah, maka kemungkinan terjadinya IUGR pada bayi tersebut akan lebih tinggi.

3. Merokok dan konsumsi alkohol
Merokok dan mengonsumsi alkohol selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan IUGR. Zat-zat berbahaya dalam rokok dan alkohol dapat merusak plasenta dan mengganggu aliran darah serta nutrisi yang diterima oleh janin.

4. Infeksi selama kehamilan
Infeksi seperti rubella, toksoplasmosis, dan infeksi lainnya dapat menyebabkan IUGR karena dapat merusak plasenta dan mengganggu perkembangan janin.

5. Kelainan plasenta
Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik juga dapat menjadi penyebab terjadinya IUGR. Plasenta yang kurang berkembang atau mengalami penuaan dini akan mengurangi pasokan nutrisi dan oksigen yang diterima oleh janin.

Untuk mencegah terjadinya IUGR, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, menghindari merokok dan alkohol, serta menjaga kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika terdapat faktor risiko yang dapat menyebabkan IUGR, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat guna mencegah komplikasi yang lebih serius pada janin.